HADIR DI MISTICANZA DUA SELEBRITIS TANAH AIR JAJAL MENU RAMADHAN

Akbar (kiri) bersama Hana Hanifah (kanan duduk)
 

KABAR TREND KINI - JAKARTA. Dua Selebritis Tanah air yang ingin mencoba menu Khusus Ramadhan 'Bento Special' hadir di resto Fine Dining Jepang - Italia Misticanza di Lobby Sahid Residence, Jakarta pada penghujung bulan Maret 2022 Kamis malam hari.

Keterangan tertulis yang dikirim Jumat (01 - 04 - 2022) GM Misticanza Misa Yazawa yang baru kembali dari negerinya berasal sebab Pandemi yang membaik mengatakan. “Bento ialah menu lengkap pada satu kotak cantik, mulai pembuka hingga penutup, hanya satu menu utama pilihan diantaranya salmon, ayam, atau daging. Tetapi khusus Bento Ramadhan, ketiganya menadi satu menu utama.”  Ungkapnya.

Selebritis tanah air yang sempat hadir di acara dinner malam diantaranya Hana Hanifah artis dan model kelahiran Bogor, Jawa Barat 30 April 1995. Karir Hana terjun ke dunia hiburan dimulai dengan memerankan tokoh Nyai Sanca pada sinetron kolosal Jaka Tingkir. Selanjutnya Hana terlihat sering muncul sebagai aktris FTV.

Bakat Hana lainnya selain menjadi artis FTV dan sinetron adalah pembawa acara dan suasana acara malam itu terasa nyaman dan mencair atas kedatangan dirinya yang friendly.

Selain Hana, Putry Pasanea penyanyi dari Ambon yang berduet dengan Tri Suaka juga hadir. Putry diketahui pernah bertemu Akbar pemilik Resto Misticanza saat melakukan wisata perjalanan ke Ambon beberapa waktu lalu.

Dengan nama asli Javrendzia Eka Putry Pasanea penyanyi asli Ambon kelahiran tahun 1994 silam yang usianya 27 tahun (2021) ini menganut Agama Kristen dimana kanal youtube nya telah memiliki jutaan view terutama lagunya yang berjudul 'janji putih.'

Viral setelah berduet dengan Tri Suaka dengan judul lagunya Janji Putih Putry panggilannya hits di TikTok. Kehadiran dirinya di Jakarta bertujuan mengisi acara hari jadi sebuah TV Nasional Minggu 28 Maret 2022 lalu. 

Resto Fine Dining Jepang - Italia Misticanza sendiri 12 Maret 2022 lalu diketahui baru merayakan hari jadinya ke 11 yang keberadaannya hingga kini dan telah melalui berbagai kondisi dan mampu bertahan hingga saat ini dengan cerita tersendiri.

Akbar pemilik Resto yang juga seorang pengacara ini mengisahkan lika liku kondisi restonya. “Tidak ada yang mudah bila ingin memulai bisnis, termasuk bisnis restoran. Apalagi, kuliner yang segmen pasar terbatas dan premium. Pastilah sulit. Tapi di situlah tantangannya.” katanya.

Awal kondisi Resto Fine Dining Jepang - Italia Misticanza dibangun bahkan mengalami kesulitan akses seperti dari Mid Plaza ke kompleks Sahid saat itu masih terhalang tembok. Bila melalui Sudirman ke Misticanza waktu itu masih harus berputar melalui Casablanca dan akses jalan ini termasuk salah satu hambatan sulit bagi perkembangan resto.

Pria penghobi wisata ini sempat terbersit keraguan pada dirinya saat itu. "Saat proses persiapan fit out dan kitchen rasa ragu berspekulasi sempat muncul. Apalagi target marketnya belum jelas kesiapa saat itu." Jelas Akbar pada keterangan Jumat (01 - 04 - 2022).

Putry dan Hana


Apalagi telah berdiri dua resto sejenis dengan Misticanza, mix Japan - Italy saat itu yang buka di Senayan City juga Grand Indonesia turut melemahkan mental Akbar sebagai pengusaha. Tetapi kondisi krisis dialami keduanya karena pengunjung yang sepi dimana terjadinya kemungkinan disebabkan menu masih asing. Padahal di Jepang menu mix Japan - Italy ini cukup populer diantaranya piza atau steak dengan rasa Jepang.

"Tetapi disupport kemudahan dari managemen gedung sehingga selesai semua proses finishing Resto Fine Dining Jepang - Italia Misticanza. Alhamdulillah, selesai tepat waktu grass period berakhir." Kenang Akbar pria penghoby musik sejak masih SMA ini.

Akbar menganggap kata orang dan buku  sangat benar. Bahwa tiga bulan opening restoran adalah hari berat yang dialami usaha. "Namun pada bulan ke empat tamu - tamu berdatangan dimana mereka kebanyakan ekspatriat orang Jepang. Mereka ternyata bukanlah orang fanatik pada menu makanan tertentu. Tak selalu makan ikan atau daging mentah, aneka pasta, pizza, serta salad juga disenangi mereka." Katanya.

Dua restoran sejenis saingan Misticanza yang lebih dulu hadir saat itu ternyata tak mampu bertahan dan tutup sehingga Misticanza menjadi satu - satunya pilihan mereka yang cocok dengan menu kombinasi Asia - Eropa kami.

Menambahkan kisah Akbar Miza Yazawa General Manager Misticanza mengatakan saat ini di Jepang banyak restoran Italia. Oleh sebab itu makanan tersebut pastinya tak asing lagi di lidah kami. Seperti makanan mix Japan - Italy.

“menu tersebut tidak terlalu ekstrim percampurannya. Beberapa bumbu saja yang dipadupadankan, seperti contoh jenis salad seperti bagna caude isinya berupa macam - macam sayuran, dapat direbus ataupun dibakar dan menggunakan saus khusus untuk menikmati sayurannya.

Sementara bila di Italia sayuran umumnya dimakan dengan saus yang dibuat dengan minyak zaitun dan bawang putih. Sedangkan restoran Misticanza memodifikasi dengan menambahkan miso atau tauco, sehingga saus sesuai dengan selera orang Jepang.

Sementara menu lainnya 'tartara di tono,' adalah ikan tuna mentah yang dimakan dengan saus khusus yang bahannya menggunakan wasabi juga arancini atau kroket nasi yang terbuat dari butiran nasi bulat pendek mirip  butiran nasi risotto (nasi khas Italia) dicampur dengan tinta cumi - cumi sehingga kehitaman dengan diberi daun bawang. Selanjutnya dibalur tepung panir dan digoreng kecokelatan.

Akhirnya kontrak per 3 tahun tak terasa berlalu begitu cepat tetapi Misticanza berhasil bertahan terus melakukan perpanjangan hingga ke empat walau bisnis tersebut juga mengalami hal berat. Setelah bisnis Misticanza lebih baik badai pandemi corona mendera Indonesia.

Akbar menjelaskan kondisi terberat yang dialami restonya. "Inilah hari berat yang dialami kami. Sejak covid - 19 customer ekspatriat Jepang. Sebanyak 80 persen pelanggan loyal kami, kembali ke Jepang. Apalagi Jakarta masuk PPKM 4 yang melarang pembelian dine in. Order hanya boleh take away yang seringkali nihil order berhari - hari." Jelasnya kondisi berat beban bisnis Misticanza di tengah pandemi.

Tak patah semangat seperti pepatah Melayu, sekali layar terkembang, pantang surut ke belakang. Naik - turun, terjal - landai bisnis Misticanza terus berjalan. Dengan General Manager nya Miza Yazawa. Akbar terus berpikir mencari solusi memutar otak bagaimana untuk bertahan.

Promosi menu - menu baru ke 10.000 data base pelanggan Jepang terus dilakukan Miza Yazawa General Manager Misticanza sehingga terbukti saat ini di malam hari 80% meja penuh dengan pelanggan ekspatriat dari Jepang.

“Semoga jelang bulan Ramadhan, suasana akan terus membaik dan kondusif. Ekonomi akan kembali pulih dan masyarakat dapat beraktivitas seperti sebelumnya,” tutup Akbar pada akhir acara. (Red)


Postingan populer dari blog ini

BERIKUT CARA ISI eHAC ATURAN YANG WAJIB DIPENUHI BILA AKAN MUDIK

BUKBER ALUMNI SINOLOGI FIB UI DI MISTICANZA